Oleh Ade Irawan
Alkisah sekelompok manusia yang berlayar mengarungi laut melewati pulau- pulau menuju marcapada(alam akhirat). Ketika sudah jauh berlayar lalu mereka singgah di sebuah pulau nan indah yang menawarkan segala bentuk kenikmatan , padahal semua itu semu . Kebanyakan dari mereka terlenakan dengan keindahan pulau tersebut , padahal di balik itu ada tujuan yang harus di capai yang sesunguhnya . Dan pada akhirnya mereka di ingatkan dengan berbagai macam bencana , meraka saling bertanya ada apa oh ada apa dengan kita . Ternyata kita harus kembali kepada tujuan yang sesunguhnya.
Kisah di atas adalah mengambarkan kita sebagai masyarakat yang beragama barangkali sudah aga lupa dengan tujuan yang sesunguhnya , yang di harapkan oleh sang maha Pencipta , kembali kepada jalanya yang sesuai dengan ajaran Tuhan Nya. Yang selama ini terlenakan dengan kehidupan duniawi , atau kita terlalu mengedepankan pendapat kita di banding petunjukTuhanNya . Selama ini kita terlalu semena –mena berbuat di alam dunia ini sesuai dengan sekehendak hati padahal semua itu sudah ada aturanya dari TuhanNya yang lebih baik dan lebih adil.
Berbagai bencana yang terjadi di negri kita membuat kita bertanya : ada apa dengan negri kita tercinta ini ?. Benarkah ini sebuah takdir, ataukah ajab bagi sebagian orang yang lalai ? . Semua ini perlu kita renungi, mengintrospeksi diri kita masing-masing. Segala sesuatu hal di bumi ini tida ada yang kebetulan, hal sekecil apapun sudah Tuhan rencanakan. Apalagi bencana yang terjadi berturut-turut dari mulai sunami Aceh akhir tahun 2004 sampai gempa di Padang Sumatra Barat tahun ini.
Banyak orang berpendapat dengan kejadian ini , ada yang mengaitkan dengan tangal dan bulan di waktu kejadian , mengaitkan dengan pemerintahan, dll . Namun semua itu kita lihat dari segi positifnya saja ,ternyata dengan kejadian ini banyak orang kaya jadi dermawan, orang miskin lebih sabar dalam kekuranganya dan kita yang tadinya berpaling dari Tuhanya akhirny berusaha memperbaiki diri .
Menurut ulama besar Sayyid Qutub dalam tafsirnya Fi Zilalil Qur’an bentuk bentuk kebinasaan orang terdahulu . Juga memperlihatkan kepada mereka sabab-sabab kebinasaan yang hakiki yang tercermin dalam sikap “ membangkang, tak bersukur, mendustakan para rosul, dan berpaling dari ayat-ayat Allah”. Dan betapa sedikit dan ta berharganya seluruh kehidupan dunia dan kenikmatanya di bandingkan apa yang ada di sisi Allah ,Surat Al-Qashash ayat 57-61
Lantas bagaimana kita menyikapi semua itu? , mari kita berusaha sebaik mukin memperbaiki diri kita sendiri , mensukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita, kembali kepada ajaran Ilahi, dan juga jadikan dunia ini sebagai sarana ibadah kita , jangan menjadi tujuan kita .
Penulis , mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Jati Bandung .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar