Selasa, 30 November 2010

Dengan semmangat tahun baru hijriah, mari kita hadapi perubahan iklim gelobal dengan kearipan local

-ade irawan-


          Sebagaimana kita ketahui beberapa hari yang lalu pemingpin-pemingpin  negara di dunia  mengadakan pertemuan di Denmak  untuk memusyawarahkan tentang pemanasan gelobal yang semakin lama semakin meningkat , dan tentunya akan mengakibatkan banyaknya kejadian yang tida di inginkan oleh kita semua . Yang di antaranya semakin meningi panasnya bumi ini maka manusi akan semakan tida nyaman  di bumi ini , air laut akan semakin meninggi daratan semakin berkurang di kerenakan lapisan es di kutub utara dan selatan terus mencair . Indonesia tentunya sangat berperan besar dalam hal mengurangi pemanasan gelobal karena Indonesia sebagai salasatu  paru-paru  dunia  yang menghasilkan oksigen lebih banyak di dunia.
            Kalau kita teliti  tentunya itu semua kesalahan manusia  itu sendiri  yang di amanahi oleh sang Ilahi sebagai pengelola  tida bias mengolah dengan baik,  sebagaimana mestinya dan akibatnya kembali kepada dirinya sendiri . Bahkan banyak orang mengatakan  bahwa akan terjadi kiamat  di tahun dua ribu duabelas  dari akibat  terlalu panasnya bumi  ini, tentunya , bagi kita mari sikapi dengan kearipan yang sebaik baiknya . Kalau dulu pemahaman agama kepada masyarakat menakut-nakuti menebang pohon  karena ada   mahluk gaib penunggu di dalam pohon tersebut  , kalau sekarang  justru orang rame-rame menebang pohon  karena  di anggap pohon suka di jadikan tempat kemusriken tentunya itu semua pemahaman agama yang dangkal . Yang seharusnya bukan pohonya yang di tebang tetapi pemahaman musriknya yang ditebang.
            . Kalau kita lihat  sejarah nabi- nabi  di antaranya nabi  Nuh melaksanakan hijrah  hanya beberapa pasang orang  , beberapa pasang binatang yang halal dan satu pasang binatang tida halal . Di masukan kepada sebuah bahtera  , dan itu semua di karenakan manusia di jaman itu sudah tida mau melaksanakan ajaran Ilahi , dan terjadilah air bah , banjir besar di mana-mana  dan semua tida bias di tolong kecuali yang ada di bahtera  saja yang  yang sengaja di butkan oleh nabi Nuh  yang di suruh oleh  sang Ilahi.
Dengan momentum  tahun baru hijriah ini mari kita sama-sama berbuat untuk bumi   yang pada dasarnya untuk kita juga. Kalau para nabi dahulu Berhijrah  berpindah tempat  dari satu tempat ketempat  lain dengan perjalanan yang sangat jauh di tempuh  misalkan nabi Muhamad Dari mekah ke Madinah dengan berbagai rintangan yang di hadapi .  Lantas apa yang harus kita lakukan dengan momentum ini ?    Mari kita hadapi   pemanasan gelobal ini dengan ” kearipan local” . supaya kita  termasuk orang yang ikut peduli dengan bumi ini . Yaitu dengan menanam poho  di mana saja kita tingal  misalkan di depan rumah, depan kampus  dan di manna tempat yang dinilai layak di tanami pohon.  Berapapun pohon yang bias kita tanam, pohon apapun yang kita tanam itu baik, dari pada tida samasekali. Semakin banyak orang menanam pohon semakin baik pula  perubahan iklim di dunia , tentu itu semua  keinginan kita bersama  , maka dengan itu mari kita wujudkan bersama . Jangan menungu airbah menghancurkan kita atau bumi menghimpit kita ,yang sudah terjadi dan sudah di lalui  oleh orang terdahulu  dan  baru –baru ahir ini  cukuplah sampey mereka  kita jadikan sebagai peringatan untuk kita  supaya tida terulang lagi.
 Memang alangkah baiknya kita kembali kepada semua konsep Ilahi  untuk mengolah bumi ini  supaya  bumi ini menjadi nyaman , tida hanya menuruti hawa napsu belaka yang pada akhirnya mencelakakan kita semua  . Yang jelas Ilahi  menciptakan bumi ini  dengan berbagai cara untuk mengelolanya   mari kita kembali kepada ajaran Illahi  dengan sesunguh-sunguhnya. Bilamana bumi ini kita kelola dengan konsep imani  pastilah bumi ini akan  membawa keselamatan bagi seluruh alam sebagaimana di contohkan  oleh nabi besar  Muhamad Saw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar